Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather.
Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno
Sejarah manusia merupakan tanah pemakaman dari kebudayaan-kebudayaan yang tinggi, yang rontok karena mereka tidak mampu melakukan reaksi sukarela yang terencana dan rasional untuk menghadapi tantangan. (Erich Fromm)
Minggu, 27 Juli 2008
Renungan
Diposting oleh Roy Marthen Papua di 7/27/2008 0 komentar
Rabu, 02 Juli 2008
Merauke : Ditemukan 360 jenis burung di Taman Nasional Wasur
(www.infopapua.com, Rabu, 15 Desember 2004 - 06:04 WIB)
Para peneliti WWF menemukan sekitar 360 jenis burung di Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke.Peneliti WWF berkebangsaan Inggris, Michele Bowe dalam laporannya kepada Pemprov Papua di Jayapura, Selasa mengatakan di taman nasional itu hidup pula sekitar 80 jenis mamalia 20 jenis di antaranya endemik (berdiam pada suatu tempat tertentu).Ia mengatakan, dengan memiliki sekitar 360 jenis burung, maka taman Nasional Wasur merupakan wilayah yang paling kaya akan jenis burung di Tanah Papua.
Menurutnya, hasil penelitian menyebutkan dihabitat basah juga berkembang biak puluhan jenis bangau, pelikan, bebek rawa dan burung pantai.Sementara dihabitat kering (sabana) berkembang biak puluhan jenis pipit, maleo, nuri, kakatua, cenderawasih, dengan demkian sudah saatnya taman ini tertutup untuk kegiatan masyarakat umum yang tidak sesuai dengan aspek konservasi, katanya.Pembangunan taman nasional sejak tahun 1991 dibiayai, pemerintah Belanda tapi kini tidak lagi berlanjut tanpa alasan yang tepat selama jangka waktu tersebut para ahli WWF melakukan survey sosial dan penelitian guna mengumpulkan data mengenai kondisi kekayaan flora dan fauna yang hidup bebas ditaman nasional tersebut.
Salah satu mamalia yang populasinya sangat besar di Wasur adalah rusa dan kanguru, namun selalu diburu secara tidak terkendali sehingga dikhawatir satwa tersebut akan punah jika faktor penyebab tidak segera diatasi, ungkapnya.Selain rusa, pembantaian terhadap aneka jenis burung cenderawasih kasuari untuk dijual secara ilegal juga terus meningkat.Bowe menambahkan, dengan penetapan Wasur sebagai taman nasional maka daerah tersebut harus tertutup dari kegiatan yang tidak sesuai dengan undang-undang konservasi nomor 5 tahun 1990. (sumber: media Indonesia)
Para peneliti WWF menemukan sekitar 360 jenis burung di Taman Nasional Wasur, Kabupaten Merauke.Peneliti WWF berkebangsaan Inggris, Michele Bowe dalam laporannya kepada Pemprov Papua di Jayapura, Selasa mengatakan di taman nasional itu hidup pula sekitar 80 jenis mamalia 20 jenis di antaranya endemik (berdiam pada suatu tempat tertentu).Ia mengatakan, dengan memiliki sekitar 360 jenis burung, maka taman Nasional Wasur merupakan wilayah yang paling kaya akan jenis burung di Tanah Papua.
Menurutnya, hasil penelitian menyebutkan dihabitat basah juga berkembang biak puluhan jenis bangau, pelikan, bebek rawa dan burung pantai.Sementara dihabitat kering (sabana) berkembang biak puluhan jenis pipit, maleo, nuri, kakatua, cenderawasih, dengan demkian sudah saatnya taman ini tertutup untuk kegiatan masyarakat umum yang tidak sesuai dengan aspek konservasi, katanya.Pembangunan taman nasional sejak tahun 1991 dibiayai, pemerintah Belanda tapi kini tidak lagi berlanjut tanpa alasan yang tepat selama jangka waktu tersebut para ahli WWF melakukan survey sosial dan penelitian guna mengumpulkan data mengenai kondisi kekayaan flora dan fauna yang hidup bebas ditaman nasional tersebut.
Salah satu mamalia yang populasinya sangat besar di Wasur adalah rusa dan kanguru, namun selalu diburu secara tidak terkendali sehingga dikhawatir satwa tersebut akan punah jika faktor penyebab tidak segera diatasi, ungkapnya.Selain rusa, pembantaian terhadap aneka jenis burung cenderawasih kasuari untuk dijual secara ilegal juga terus meningkat.Bowe menambahkan, dengan penetapan Wasur sebagai taman nasional maka daerah tersebut harus tertutup dari kegiatan yang tidak sesuai dengan undang-undang konservasi nomor 5 tahun 1990. (sumber: media Indonesia)
Diposting oleh Roy Marthen Papua di 7/02/2008 0 komentar
Langganan:
Postingan (Atom)